A.
Pengertian
Hepatitis
Hepatitis
terdiri dari kata “ hepa” berarti hati, sementara “ itis” berarti radang (James,
2005: 4). Hepatitis
(plural: hepatitides) adalah peradangan atau inflamasi pada hepar
akibat infeksi virus atau zat-zat toksik. Hepatitis yang merupakan akibat
infeksi virus antara lain hepatitis virus A, hepatitis virus B, serta hepatitis
virus C (Sue hanclif, 2000: 105).
Zat toksik penyebab hepatitis seperti karbon tetraklorida, jamur racun, dan vinyl klorida (Asep suryana abdurahmat,
2010: 153). Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6
bulan disebut hepatitis akut, hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan
disebut hepatitis kronis.
B.
Etiologi Hepatitis
1.
Virus Hepatitis A (HAV)
Terjadi
melalui vecal oral yang merupakan akibat buruknya tingkat kebersihan pengguna. Penyebarannya
melalui air dan makanan, jarang menimbulkan kematian pada penderitanya.
2.
Virus Hepatitis B (HBV)
Ditularkan
melalui darah atau produk darah yang sudah terinfeksi, misalnya melalui jarum
suntik yang digunakan bersama-sama, atau melalui hubungan intim. Hepatitis
jenis ini biasanya menahun (hepatitis kronis).
3.
Virus Hepatitis C (HCV)
Ditularkan
melalui transfusi darah dan bisa juga ditularkan melalui jarum suntik yang
digunakan bersama-sama. jarang terjadi melalui hubungan seksual. penderita
tidak menampakkan gejala-gejalanya.
4.
Virus hepatitis D (HDV)
Hepatitis
B lebih ganas (berat) dan biasanya dimiliki oleh para pecandu narkoba.
5.
Virus hepatitis E (HEV)
Hampir
mirip dengan hepatitis A dan terjadi pada negara terbelakang.
6.
Hepatitis F (HFV)
Mutasi
virus hepatitis B, resiko dan penularannya sama dengan hepatitis B.
7. Hepatitis G (HGV)
Penyebab lain virus hepatitis
potensial. Telah diidentifikasi dan mungkin menyebar melalui darah dan kontak
seksual ( Price dan Wilson 2005: 485).
C.
Patofisiologi Hepatitis
Yaitu
perubahan morfologi yang terjadi pada hati, seringkali mirip untuk berbagai
virus yang berlainan. Pada kasus yang klasik, hati tampaknya berukuran basar
dan berwarna normal, namun kadang-kadang agak edema, membesar dan pada palpasi
“terasa nyeri di tepian”. Secara histologi. Terjadi kekacauan susunan
hepatoselular, cedera dan nekrosis sel hati dalam berbagai derajat, dan
peradangan periportal. Perubahan ini bersifat reversibel sempurna, bila fase
akut penyakit mereda. Namun pada beberapa kasus nekrosis, nekrosis submasif
atau masif dapat menyebabkan gagal hati fulminan dan kematian (Price dan
Daniel, 2005: 485).
DAFTAR PUSTAKA :
Price
& Wilson. 2005. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta:
EGC.
Speer,
Kathleen M. 2005. Rencana Asuhan keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.
James
& Tim Horn. 2005. Hepatitits Virus dan HIV. Jakarta: Sprita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KATA-KATA ANDA ADALAH KUALITAS DIRI ANDA