PATELLA
A.
Definisi
Patela
Patella
adalah tulang berbentuk segitiga dan tebal yang akan bersendi dengan tulang
paha
(femur). Fungsinya adalah membungkus dan melindungi sendi lutut. Patella
termasuk ke dalam tulang sesamoid
yang berkembang dari tendon
otot
quadriceps femoris. Osifikasi
patella berlangsung pada anak berusia 3 sampai 5 tahun.
Sendi
patella terdiri dan hubungan antara (I) os femur dan os tibia (tibiofemoralert
joint) , (2) os femur dan os patella (patello lemoralis joint) dan (3) os tibia
dan os fibula tibiofibu1aris proximalis joint).
B.
Anatomi dan Fisiologi Patella
Sendi
Patella merupakan suatu sendi yang disusun oleh beberapa tulang , ligament
beserta otot, sehingga dapat membentuk suatu kesatuan yang disebut dengan sendi
lutut atau knee joint. Anatomi sendi lutut terdiri dari:
1. Tulang
pembentuk sendi lutut antara lain:
a. Tulang Femur
Merupakan tulang pipa terpanjang dan
terbesar di dalam tulang kerangka pada bagian pangkal yang berhubungan
dengan acetabulum membentuk kepala sendi yang disebut caput femoris. Di
sebelah atas dan bawah dari columna femoris terdapat taju
yang disebut trochantor mayor dan trochantor minor, di bagian
ujung membentuk persendian lutut, terdapat dua buah tonjolan yang disebut
condylus medialis dan condylus lateralis, di antara kedua condylus ini terdapat
lekukan tempat letaknya tulang tempurung lutut (patella) yang disebut dengan
fosa condylus (Syaifuddin, 1997).
b. Tulang Tibia
Tulang tibia bentuknya lebih kecil,
pada bagian pangkal melekat pada os fibula, pada bagian ujung membentuk
persendian dengan tulang pangkal kaki dan terdapat taju yang disebut os maleolus
medialis. (Syaifuddin, 1997).
c. Tulang
Fibula
Merupakan tulang pipa yang terbesar
sesudah tulang paha yang membentuk persendian lutut dengan os femur pada bagian
ujungnya. Terdapat tonjolan yang disebut os maleolus lateralis atau mata kaki
luar. (Syaifuddin, 1997).
d. Tulang
Patella
Pada gerakan fleksi dan ekstensi
patella akan bergerak pada tulang femur. Jarak patella dengan tibia saat
terjadi gerakan adalah tetap dan yang berubah hanya jarak patella dengan
femur. Fungsi patella di samping sebagai perekatan otot-otot atau tendon adalah
sebagai pengungkit sendi lutut. Pada posisi flexi lutut 90 derajat,
kedudukan patella di antara kedua condylus femur dan saat extensi maka
patella terletak pada permukaan anterior femur (Syaifuddin, 1997).
2. Ligamentum
pembentuk sendi Patella

Stabilitas sendi lutut yang lain adalah
ligamentum. Ada beberapa ligamentum yang terdapat pada sendi lutut antara lain
:
a.
Ligamentum crusiatum anterior,
yang berjalan dari depan eminentia intercondyloidea tibia, ke
permukaan medial condylus lateralis femur, fungsi menahan hiperekstensi
dan menahan bergesernya tibia ke depan.
b.
Ligamentum
crusiatum posterior, berjalan dari facies lateralis condylus medialis
femoris, menuju fossa intercondyloidea tibia, berfungsi menahan bergesernya
tibia, ke arah belakang.
c.
Ligamentum collateral
lateralle yang berjalan dari epicondylus lateralis ke capitulum fibulla, yang
berfungsi menahan gerakan varus atau samping luar.
d.
Ligamentum
collateral mediale tibia (epicondylus medialis tibia), yang berfungsi
menahan gerakan valgus atau samping dalam dan eksorotasi, dan secara
bersamaan ligament collateral juga berfungsi menahan bergesernya ke
depan pada posisi lutut fleksi 90 derajat.
e.
Ligamentum
popliteum abligum, berasal dari condylus
lateralis femoris menuju ke insertio musculus semi membranosus
melekat pada fascia musculus popliteum.
f.
Ligamentum
transversum genu, membentang pada permukaan anterior meniscus medialis
dan lateralis. Semua ligament tersebut berfungsi
sebagai fiksator dan stabilisator sendi lutut. Tranversum genu di samping
ligament ada juga bursa pada sendi lutut. Bursa merupakan kantong yang berisi
cairan yang memudahkan terjadinya gesekan dan gerakan, berdinding tipis dan
dibatasi oleh membran synovial. Ada beberapa bursa yang terdapat pada
sendi lutut antara lain : (a) bursa popliteus, (b) bursa supra
patellaris, (c) bursa infra patellaris, (d) bursa subcutan prapatellaris,
(e) bursa sub patellaris, (f) bursa prapatellaris.
3.
Sistem Otot

a.
Musculus
vatus medial
b.
Femur condylus medial
c.
Ligament patella
d.
Bursa
subcutanea infrapatellaris
e.
Caput
fibula
f.
Bursa
subtendinea prepatellaris
g.
Fascialata,
tractus, illiotibialis
h.
Musculus
Vastus lateralis
i.
Musculus
Rectus femoris

1.
Bagian anterior adalah musculus
rectus femoris, musculus vastus
lateralis, musculus Vastus medialis, musculus vastus intermedius.
2.
Bagian posterior adalah musculus biceps femoris, musculus
semitendinosus, musculus
semimembranosus, musculus
Gastrocnemius.
3.
Bagian medial adalah musculus Sartorius
4.
Bagian lateral adalah musculus Tensorfacialatae
C.
Pemeriksaan
Dasar Patela
1. Inspeksi kontur dan bentuk (shape)
dari lutut serta warna kulit. Normal kulit tampak lembut, tanpa lesi dan warna
konsisten dengan kulit sekitarnya. Periksa adanya pembengkakan, kemerahan dan
nyeri pada lutut.
2. Palpasi pada posisi supine. Otot
quadriceps harus dalam keadaan relaksasi. Mulai palpsi pada bagian anterior,
sekitar 10 cm dari patella. Palpasi dengan ibu jari kiri dan jari-jari lainya
dalam posisi menggenggam.Teruskan palpasi lutut kearah bawah, periksa dengan
detail bagian suprapatellar. Catat konsistensi jaringan. Otot dan jaringan
lunak harus teraba solid dan lembut tanpa kekuatan, ketegangan, penebalan atau
nodul pada otot maupun persendian.
3. Tes Rom dilakukan sebagai berikut: klien
berdiri tegak, lalu minta untuk fleksi dan ekstensi lutut.
4. Menguji kekuatan otot pada lutut:
a. Klien berbaring telentang. Tungkai ditekuk
pada sendi lutut, lalu klien disuruh meluruskan tungkainya. Pemeriksa menahan pergerakan
tersebut dengan menekan pergelangan kaki klien (kekuatan otot ekstensor).
b. Klien tetap berbaring terlentang
dengan menekuk tungkai separuh pada bagian sendi lutut. Kemudian klien disuruh menekukan
tungkainya lebih lanjut sedangkan pemeriksa menahan pergerakan tungkai dengan menarik
pada pergelangan kaki klien (kekuatan otot fleksor).
D. Penyakit
yang Timbul pada Patella
Ada beberapa penyakit yang sering
timbul di area patella, antara lain:
1.
Tendinitis Patella
Tendinitis patella adalah cedera
pada tendon yang menghubungkan tempurung lutut (patella) ke tulang kering.
Tendon patela berperan penting untuk menggerakkan otot-otot kaki dengan cara
membantu otot meregangkan lutut untuk menendang bola, berjalan menanjak dan
melompat.
Tendinitis patella paling sering
menyerang atlet olahraga yang sering melompat seperti atlet basket dan voli.
Oleh karena itu, tendinitis patella umumnya dikenal sebagai jumper knee. Namun
orang yang tidak melakukan olahraga melompat juga dapat mengalaminya.

Obat penghilang nyeri seperti ibuprofen (Advil, Motrin, others) atau naproxen (Aleve, orang lain) dapat membantu mengatasi rasa sakit yang disebabkan tendinitis patella untuk sementara.

Berbagai teknik terapi fisik dapat membantu mengurangi gejala yang disebabkan dengan tendinitis patella, seperti:
1. Latihan
peregangan. Latihan peregangan yang rutin dapat mengurangi kejang otot dan
membantu memperpanjang tendon
2. Latihan
kekuatan. Otot paha yang lemah juga bisa menyebabkan ketegangan pada tendon
patela. Latihan dengan cara menurunkan kaki scara lambat setelah meregangkan
lutut akan sangat membantu.
3. Tali
tendon patella. Tali yang berfungsi untuk memebrikan tekanan pada tendon patela
dapat membantu meratakan kekuatan tendon langsung melalui tali. cara ini dapat
membantu mengurangi rasa sakit.
4. Iontophoresis.
Terapi ini dilakukan dengan cara mengoleskan obat kortikosteroid pada kulit dan
kemudian menggunakan perangkat yang memberikan muatan listrik rendah untuk
mendorong obat meresap melalui kulit.
2.
Fraktur Patella
Tulang patella dapat menjadi fraktur
baik secara sendiri ataupun gabungan antara tulang-tulang pada ekstremitas
inferior. Fraktur patella biasanya jenis transversal sederhana, dimana dapat
dikoreksi/perbaiki. Tetapi bila fraktur patella kompleks dan disertai dengan
dislokasi diperlukan tindakan bedah yang berupa pengangkatan patella
(patellectomy) , agar dapat mengembalikan fungsi sendi lutut dengan lebih baik.

- Pada lutut ditemukan pembengkakan disebabkan hemarthrosis
- Pada perabaan ditemukan patela mengambang (floating patella)

- Dengan proyeksi AP dan lateral sudah cukup untuk melihat adanya fraktur patela
- Proyeksi sky-line view kadang-kadang untuk memeriksa adanya fraktur patela incomplete
3. Dislokasi Sendi Lutut
Dislokasi pada sendi lutut biasanya terjadi pada trauma yang berat, yang langsung mengenai sendi lutut. Subluksasio dapat terjadi secara sekunder pada penyakit degeneratif ataupun pada penyakit infeksi yang sudah berlangsung cukup lama. Tulang tibia dapat menjadi dislokasi ke ventral , dorsal ataupun ke setiap sisi . Dapat
juga terjadi rotasi yang abnormal pada femur.
4.
Asam Urat (gout)
Peradangan sendi akibat asam urat
disebut arthritis gout (Gouty Arthritis).
Kadar asam urat (uric acid)
dalam darah berfluktuasi (naik-turun) sepanjang hari tergantung dari makanan
dan aktifitas fisik. Kelebihan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia) dapat menimbulkan sakit
lutut karena kristal asam urat
mengendap / tertimbun di dalam urat dan jaringan lunak di bawah kulit. Timbunan
atau endapan kristal asam urat inilah yang menimbulkan tanda-tanda peradangan
seperti rasa sakit, rasa panas, kemerahan dan bengkak pada urat / sendi lutut.
5.
Pengapuran
Sendi ( Osteoarthritis )
Pengapuran ( Osteoarthritis, sering disingkat OA ), penyebab tersering dari keluhan sakit lutut,
merupakan penyakit yang berkaitan dengan proses penuaan. Semakin tua, tulang
kita semakin rapuh / keropos ( kekurangan zat kapur atau Kalsium / Calcium / Calc ). Tulang yang keropos secara perlahan mengalami penyusutan
/ penipisan / penciutan, sehingga permukaan dan tepi-tepi tulang menjadi kasar,
menonjol, atau bahkan meruncing atau bertaji. Tonjolan pada tepi tulang yang
mengalami keropos inilah yang disebut pengapuran.
Osteoporosis (rapuh tulang) dan
pengapuran tulang merupakan dua proses yang berlangsung secara bersamaan /
simultan dan secara kronis. Semakin keropos sepotong tulang, semakin hebat
pengapurannya.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KATA-KATA ANDA ADALAH KUALITAS DIRI ANDA