nurse

nurse
profesional nurse

Sabtu, 22 Februari 2014

Cara Virus HIV Menyerang Sistem Imun

HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini tergolong dalam retrovirus. Sebuah virus yang terbentuk dari satu benang tunggal atau RNA. Virus yang hanya terbentuk dari satu benang tunggal itu berubah menjadi DNA ketika sudah menginfeksi sel. RNA menginfeksi sel dan mengubahnya menjadi DNA menggunakan enzim yang disebut reverse transcriptase.
Pada penyakit HIV, sel yang diinfeksi oleh virus RNA adalah sel pada sistem kekebalan tubuh manusia. Terutama sel-T dan Makrofaga, dimana keduanya merupakan komponen vital dalam sistem kekebalan tubuh manusia. Selayaknya sel yang terinfeksi, fungsi sel-T dan Makrofaga yang penting itu akan rusak dan hancur. Jika sudah demikian, sistem kekebalan manusia akan rapuh. Penyakit selanjutnya yang siap mengantri akibat lemahnya sistem kekebalan tubuh adalah AIDS.
Penggunaan istilah HIV untuk penyebaran virus retrovirus yang dapat menyebabkan AIDS itu digunakan pertama kalinya pada tahun 1986. Pencetusnya adalah Luc Montagnier yang berasal dari Perancis. Istilah sebelum HIV adalah LAV atau Lymphadenopathy Associated virus dan HTLV-III atau Human T Lymphotropic Virus Type III.
HIV dapat menular karena beberapa hal, yaitu seks bebas, berganti pasangan saat melakukan hubungan intim, berhubungan intim tanpa menggunakan alat pengaman, transfusi darah dari penderita ke bukan penderita, penggunaan jarum suntik yang digunakan untuk memasukkan berbagai zat terlarang kedalam tubuh secara bersamaan, air susu yang diminum bayi dari ibu penderita penyakit HIV. Sampai sekarang penyakit HIV belum ditemukan obatnya, yang selalu didengungkan agar tidak terinfeksi HIV adalah “save sex” dan penggunaan jarum suntik yang tidak boleh bersamaan serta hidup bersih dan teratur.
Jika virus HIV dapat ditanggulangi maka kehadiran penyakit AIDS dapat dicegah. WHO sendiri telah memiliki data dari 1981 ampai dengan 2006 lalu, HIV yang menyebabkan penyakit AIDS telah membunuh lebih dari 25 juta  orang di seluruh dunia. Puncak penyebaran HIV terjadi pada tahun 2004. Dalam waktu setahun, 2,1 juta orang terinfeksi HIV. Negara dengan warganya yang terinfeksi virus HIV terbanyak adalah afrika. Pada 2005, 90 juta masyarakat afrika diduga akan terinfeksi virus ini.
Tubuh mempunyai sistem kekebalan yang bertugas untuk melindungi kita dari penyakit apapun yang menyerang kita dari luar. Antibodi adalah protein yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh ketika benda asing masuk ke tubuh manusia. Bersama dengan bagian sistem kekebalan tubuh yang lain,antibodi bekeja untuk menghancurkan berbagai penyebab penyakit : yaitu bakteri, jamur, virus dan sebagainya.
Sistem kekebalan tubuh kita membuat antibodi yang berbeda-beda sesuai dengan kuman yang dilawannya. Ada antibodi khusus untuk semua penyakit, termasuk HIV. Antibodi khusus HIV inilah yang terdeteksi keberadaannya ketika hasil tes HIV kita dinyatakan reaktif (positif).Salah satu jenis antibodi yang berbeda pada sel darah putih adalah sel CD4. Fungsinya untuk saklar yang menghidupkan dan memadamkan kegiatan sistem kekebalan tubuh,tergantung ada tidaknya kuman yang harus dilawan.
HIV yang masuk ke tubuh sel CD4, ’membajak’ sel tersebut,dan mejadikannya ‘pabrik’ yang membuat miliaran virus baru.  Ketika proses tersebut selesai, partikel HIV yang baru meninggalkan sel dan masuk ke sel CD4 yang lain. Sel yang ditinggalkan menjadi rusak atau mati. Jika sel-sel ini hancur atau jumlahnya berkurang, maka sistem kekebalan tubuh kehilangan kemampuan untuk melindungi tubuh kita dari serangan penyakit. Keadaan ini membuat kita mudah terserang berbagai penyakit.
Jumlah sel CD4 dapat dihitung melalui tes darah khusus. Jumlah normal orang sehat berkisar antara 500-1000. Setelah kita terinfeksi HIV,jumlah ini biasanya turun terus. Jadi kadar ini mencerminkan kesehatan sistem kekebalan tubuh kita,semakin rendah semakin rusak sistem kekebalan.Jika jumlah CD4 turun dibawah 200,ini menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh kita sudah cukup rusak sehingga infeksi oportunistik dapat menyerang tubuh kita. Ini berarti kita sudah sampai pada fase AIDS. Kita dapat memepertahankan sistem kekebalan tubuh kita agar tetap baik dengan memakai obat antiretroviral.
Untuk sementara ini, sarana tes CD4 tidak tersedia luas di Indonesia dan biaya tesnya mahal. Karena sel CD4 adalah anggota golongan sel darah putih yang disebut Limfosit, jumlah limfosit total juga dapat memberi gambaran tentang kesehatan sistem kekebalan tubuh. Tes ini yang biasa sebagai total lymphosyte atau TLC, harganya lebih murah dan dapat dilaksanakan hampir di semua laboratorium. Seperti jumlah CD4,semakin rusak sistem kekebalan,semakin rendah TLC. Pada orang sehat TLC normal adalah kurang lebih 2000. Jumlah TLC 1200, ada di fase di mana gejala-gejala penyakit muncul dapat dikatakan serupa dengan CD4 sejumlah 200.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KATA-KATA ANDA ADALAH KUALITAS DIRI ANDA